Robert Eggers Menegaskan Kenapa Horor Layak Mendapatkan Lebih Banyak Penghormatan di Dunia Perfilman

Parepos – Robert Eggers, sutradara Nosferatu yang baru-baru ini merilis film gothic horornya, berbicara tentang bagaimana genre horor layak mendapatkan lebih banyak penghormatan. Film terbarunya ini mengikuti perjalanan menyeramkan Count Orlok (Bill Skarsgård), vampir jahat yang pertama kali muncul dalam film bisu 1922 karya F.W. Murnau. Ketika Count Orlok memangsa penduduk desa terpencil, Ellen Hutter (Lily-Rose Depp) dan suaminya, Thomas (Nicholas Hoult), terperangkap dalam bayang-bayang kematian yang sudah dekat. Nosferatu mendapatkan sambutan positif sejak dirilis pada Hari Natal lalu.

Kenapa Horor Masih Dicap Sebagai Genre Remeh

Dalam wawancaranya dengan SlashFilm, Eggers menyoroti pandangan umum yang sering meremehkan film genre, terutama horor. Sebagai seorang sutradara yang menghabiskan banyak waktu untuk menggali sisi gelap manusia melalui okultisme, kekerasan, dan folklore, Eggers sudah melihat bagaimana film horor sering dianggap sebelah mata oleh kritikus maupun penonton. Eggers mengungkapkan, “Saya rasa karena sejarah film genre yang awalnya sering dianggap sebagai film B, banyak orang belum sepenuhnya memahaminya sebagai sesuatu yang penting.”

Bagi Eggers, genre horor memiliki nilai besar dalam mengeksplorasi kegelapan dalam diri manusia. Ia percaya bahwa penting untuk menyampaikan sisi-sisi kemanusiaan yang seringkali kita hindari, meskipun hal itu bisa sangat sulit untuk diterima.

Perkembangan Horor yang Semakin Canggih

Nosferatu hadir di tengah masa reinvensi genre horor, yang kini telah berkembang jauh dari klise slasher berdarah dan karakter satu dimensi yang sering kita temui di era ’80an dan ’90an. Meskipun film-film seperti A Nightmare on Elm Street, The Thing, It, dan Silence of the Lambs menjadi fondasi horor masa kini, film seperti Get Out karya Jordan Peele telah meredefinisi horor sebagai medium untuk komentar sosial yang kompleks. Karya Peele, yang menggambarkan rasisme dan eksploitasi dengan cara yang menegangkan, bahkan membawanya meraih Academy Award untuk Skenario Asli Terbaik.

Peningkatan genre horor “elevated” yang dipelopori oleh sutradara kontemporer seperti Peele, Ari Aster (Hereditary), dan Eggers sendiri, menunjukkan kedalaman narasi horor saat ini. Sutradara-sutradara ini menggunakan horor sebagai alat untuk membongkar naluri tergelap manusia dengan kedalaman emosional dan intelektual yang bisa bersaing dengan drama apapun. Meski begitu, horor tetap dianggap remeh oleh institusi prestisius. Akademi sering gagal mengakui penampilan dan pencapaian teknis luar biasa dalam genre ini, sebuah kenyataan yang membuat kecewa penggemar dan kritikus.

Penghormatan untuk Horor, Legacy dari Robert Eggers

Meskipun potensi penghargaan untuk Nosferatu masih harus dilihat, film vampir gothic ini sudah diakui sebagai salah satu karya terbaik Eggers. Dengan pendapatan domestik mencapai $40,3 juta, film ini tercatat sebagai film horor dengan pendapatan tertinggi keenam tahun ini. Semangat Eggers terhadap horor sebagai bentuk seni terlihat jelas dalam setiap frame Nosferatu. Karyanya menggambarkan bahwa horor bukan hanya tentang ketakutan, tetapi juga tentang menghadapi sisi-sisi diri kita yang sering kita abaikan.

Meski genre horor terus berjuang untuk mendapat pengakuan arus utama, film-film seperti Nosferatu mengingatkan kita akan kemampuan unik horor untuk memadukan hiburan dengan eksplorasi emosional dan psikologis yang mendalam. Seruan Eggers untuk memberi penghormatan lebih pada genre ini bukan hanya pembelaan terhadap karyanya, tetapi juga seruan untuk menghargai genre yang sudah lama pantas mendapatkan tempatnya di antara film-film terbaik.

tyrzah iskandar

Saya adalah penulis berita yang memiliki pengalaman 5thn lebih dalam membahas tentang dunia entertaiment seperti film

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *