Karolyn Grimes, Zuzu dalam ‘It’s a Wonderful Life,’ Menengok Kembali Kehidupan yang Tidak Selalu Indah

Parepos – Karolyn Grimes, yang dikenal dunia sebagai Zuzu Bailey dalam film klasik “It’s a Wonderful Life,” telah menjalani kehidupan yang penuh dengan momen yang tak kalah dramatis dibandingkan cerita di layar lebar. Saat Desember tiba, rutinitas tenangnya berubah menjadi serangkaian perjalanan dan acara penghormatan atas perannya dalam film yang kini menjadi ikon Natal tersebut. Pada usia 84 tahun, Grimes terus menyebarkan pesan positif dari film itu kepada dunia.

Awal Kehidupan dan Peran Ikonik

Lahir di Hollywood pada tanggal 4 Juli 1940, Grimes memulai karier sebagai aktris cilik berkat dorongan ibunya yang ingin mempersiapkan putrinya untuk dunia hiburan. Karirnya melesat dengan beberapa peran awal yang membawa dirinya ke perhatian para pembuat film besar, termasuk Frank Capra, yang akhirnya memilihnya untuk memerankan Zuzu Bailey.

Dalam “It’s a Wonderful Life”, Grimes hanya tampil selama enam menit. Namun, dialognya yang ikonis, “Daddy! Teacher says, ‘Every time a bell rings, an angel gets his wings,’” telah meninggalkan jejak mendalam di hati penonton selama lebih dari tujuh dekade.

Kehidupan Penuh Tantangan

Meski mendapatkan perhatian sebagai bintang cilik, kehidupan nyata Grimes tidaklah mudah. Pada usia 14 tahun, ia kehilangan ibunya akibat penyakit yang sekarang dikenal sebagai Alzheimer dini. Setahun kemudian, ayahnya meninggal dalam kecelakaan mobil, membuat Grimes menjadi yatim piatu. Hak asuhnya jatuh ke tangan kerabat yang memperlakukannya dengan kejam, memaksa Grimes menikah pada usia 18 untuk melarikan diri dari lingkungan tersebut.

Setelah meninggalkan Hollywood, Grimes menetap di Midwest, menikah, memiliki tujuh anak, dan bekerja sebagai teknolog medis selama 25 tahun. Namun, tragedi kembali menghampirinya. Pada 1989, putra bungsunya meninggal karena bunuh diri, dan beberapa tahun kemudian, suaminya meninggal akibat kanker.

Kembalinya “It’s a Wonderful Life”

Ketika film “It’s a Wonderful Life” memasuki domain publik pada 1970-an, film ini mulai ditayangkan di televisi secara luas, dan akhirnya menjadi favorit sepanjang masa. Grimes tidak menyadari kebangkitan popularitas film tersebut sampai seseorang mendatanginya di rumah untuk wawancara. Setelah akhirnya menonton film itu untuk pertama kalinya, Grimes terkesan dengan pesan positifnya yang kuat.

Popularitas film tersebut memberikan Grimes kesempatan untuk berbagi cerita dan menginspirasi banyak orang. Ia sering mendengar dari penggemar yang mengaku bahwa film ini menyelamatkan hidup mereka. “Saya merasa ini adalah jalan hidup saya,” kata Grimes, “dan saya ingin terus menyebarkan pesannya.”

Warisan dan Dedikasi

Setiap Desember, Grimes menghadiri festival “It’s a Wonderful Life” di Seneca Falls, yang dipercaya menjadi inspirasi untuk kota fiktif Bedford Falls dalam film. Kini, hanya ada tiga aktor dari film itu yang masih hidup, termasuk dirinya. Di tengah dedikasinya, Grimes juga membawa serta keluarganya untuk memahami pentingnya film ini bagi banyak orang.

Grimes, yang kini dikenal sebagai “Grandma Zuzu” oleh cucunya, merasa bahwa film ini memiliki sesuatu yang ajaib yang membuatnya tetap relevan di hati banyak orang. Dengan optimisme yang tak tergoyahkan, ia terus berbagi pesan harapan dan kasih sayang dari “It’s a Wonderful Life”, memastikan warisan film tersebut hidup selamanya.

tyrzah iskandar

Saya adalah penulis berita yang memiliki pengalaman 5thn lebih dalam membahas tentang dunia entertaiment seperti film

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *